Teknologiinfomasi yang semakin canggih membuat dampak yang sangat baik untuk perusahaan atau bisnis, terutama bisnis yang bergerak dalami bidang elektronik atau yang disebut dengan E-commerce. Perkembangan teknologi telah merevolusi cara perusahaan menjalankan bisnis. Perusahaan kecil sekalipun dapat menyesuaikan diri untuk menyamakan kedudukan dengan perusahaan yang lebih kecil beradaptasi menggunakan berbagai teknologi dalam berbagai aspek mulai dari mesin canggih, Software HRD, hingga database untuk mengembangkan keunggulan kompetitif di pasar perusahaan harus mempertimbangkan penerapan teknologi dalam proses perencanaan mereka untuk integrasi yang efisien dan untuk memberikan ruang bagi ekspansi di masa Perkembangan Teknologi dalam PerusahaanTidak dapat disangkal bahwa kita hidup di era teknologi. Tidak peduli apa industri atau aspek kehidupan yang kita lihat saat ini, teknologi mempengaruhinya dalam beberapa cara atau lainnya. Itu mengubah cara banyak orang dalam memandang dan melakukan bisnis. Apa sebenarnya dampak teknologi perkantoran pada sebuah bisnis?Dampak terhadap Biaya OperasiPerkembangan teknologi dapat menekan biaya operasi. Software HRD dari LinovHR dapat digunakan untuk mengotomatiskan penggajian, pencatatan kehadiran, penilaian kinerja dan lain-lain. Teknologi tersebut memungkinkan kantor pusat dan HRD untuk melihat data secara real time. Misalnya, HRD menggunakan Software HRD untuk memproses penggajian secara otomatis. Jadi, biaya yang dikeluarkan untuk membeli peralatan dan perlengkapan dapat Informasi SensitifTeknologi dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan yang aman dalam menjaga informasi sensitif, terutama informasi internal mengenai karyawan. Contohnya adalah dengan menggunakan modul Personnel Administration dari Software HRD LinovHR untuk mengelola informasi dan data karyawan. Dengan begitu data dan informasi dapat dikelola secara aman dan Juga Keamanan Informasi Karyawan dalam Aplikasi HRDProses Komunikasi yang Lebih BaikTeknologi bisnis membantu bisnis kecil meningkatkan proses komunikasi mereka. Email, SMS, situs web, dan aplikasi, misalnya, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik dengan konsumen. Komunikasi yang lebih baik dalam perusahaan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan pasar. Perusahaan juga dapat menerima lebih banyak feedback dari konsumen melalui metode komunikasi juga meningkatkan komunikasi antar kantor. Misalnya, perangkat lunak intranet sosial memberi karyawan portal terpusat untuk mengakses dan memperbarui dokumen dan menyampaikan data yang relevan ke departemen lain secara Karyawan MeningkatPenggunaan software atau perangkat lunak bisnis biasanya memungkinkan karyawan memproses lebih banyak informasi daripada metode manual. Bahkan teknologi bisnis yang mendasar dapat berdampak besar pada kinerja dengan menempatkan informasi penilaian kinerja karyawan dalam Software HRD dari LinovHR, manajer dapat dengan mudah membuat tujuan terukur bagi karyawan mereka untuk mencapai dan mempertahankan tujuan perusahaan. Dengan begitu kinerja karyawan dapat lebih Human ErrorKesalahan dalam operasional atau human error dapat merugikan reputasi bisnis. Untungnya, perkembangan teknologi dapat mengurangi human error dengan optimal karena adanya otomatisasi yang mengurangi intervensi dari manusia. Misalnya, adanya sensor untuk mendeteksi kualitas produk yang tersemat dalam mesin produksi dapat mengurangi produk yang tidak lolos quality control. Contoh lainnya adalah proses pencairan reimburse, HRD dapat sesegera mungkin melakukan approval dan pencairan dana reimburse berdasarkan pengajuan atau request karyawan dengan akurat dan PasarTeknologi memungkinkan usaha kecil untuk mencapai segmentasi pasar baru. Daripada hanya menjual barang atau jasa konsumen di pasar lokal, perusahaan berkembang dapat menjangkau pasar internasional berkat batuan teknologi. Situs web ritel adalah cara paling umum bagi bisnis kecil untuk menjual produk di beberapa pasar ekonomi yang berbeda. Selain itu, periklanan atau advertising bermain besar dalam hal meningkatkan awareness konsumen yang lebih teknologi perusahaan memungkinkan manajer untuk mengintegrasikan tiap fungsi divisi. Transisi menuju teknologi dapat membantu perusahaan menurunkan biaya dan fokus pada penyelesaian fungsi bisnis yang paling mereka lakukan. Dengan begitu, tiap divisi akan saling terhubung untuk bersama-sama menjalin kinerja yang selaras dan penjelasan secara singkat mengenai dampak perkembangan teknologi bagi perusahaan. Implementasi teknologi di bidang HRD dapat dilakukan dengan menggunakan Software HRD dari LinovHR. Sehingga perusahaan dapat menjalankan bisnis dan mengelola karyawan sebagai kunci utama produksi perusahaan lebih optimal. Ingin informasi lebih lanjut? Hubungi LinovHR sekarang juga! Melalui tautan berikut ini PermasalahanManajemen dan 6) Kepekaan terhadap perkembangan teknologi. Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa teknologi (komputer) memiliki pengaruh signifikan dalam struktur organisasi (Lucey, 2005; Wilkinson, 1982 dalam Namani, 2009). Teknologi informasi memampukan orang dan perusahaan untuk menangkap kesempatan Perkembangan teknologi yang semakin pesat turut mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan. Salah satunya adalah dalam bidang usaha atau bisnis. Ada dampak yang positif namun juga ada dampak yang negatif. Menurut Anda apa saja pengaruh perkembangan teknologi terhadap bisnis sekarang ini? Jawaban Anda tentu berbeda beda berdasarkan cara pandang Anda. Ada banyak jenis bisnis yang dijalankan diseputar dunia. Ada yang menjalankan bisnis skala kecil, dan skala besar seperti perusahaan. Usaha kecil menggunakan beragam teknologi seperti perangkat seluler berupa HP Android atau Smartphone. Sedangkan untuk bisnis besar memanfaatkan teknologi atau alat yang lebih canggih untuk meningkatkan kinerja dalam pasar ekonomi. Teknologi modern yang umum digunakan untuk bisnis adalah perangkat hardware dan software yang terus mengalami perkembangan pesat yang canggih. Perubahan yang terus bergerak tersebut tentu sangat mempengaruhi aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas pekerjaan dan bisnis. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita bahas apa saja pengaruh teknologi yang maju pada sektor bisnis sekarang. Silahkan simak. 10 Pengaruh perkembangan teknologi terhadap bisnis 1. Biaya operasional Dalam bisnis tidak akan luput dari yang namanya biaya operasional. Bagi para pemilik usaha berskala kecil dapat memanfaatkan teknologi untuk mengurangi biaya operasional bisnis tersebut. Berbagai kegiatan dalam perusahaan seperti pencatatan, akuntansi, pembayaran gaji, stok dan lain sebagainya dapat dikelola dengan baik melalui alat bantu perangkat lunak untuk mengotomatisasi fungsi dalam back office. 2. Informasi menjadi lebih aman Informasi yang dimaksud adalah informasi sensitif yang secara privasi hanya boleh diketahui oleh orang orang tertentu saja. Pembisnis bisa memanfaatkan teknologi untuk menjaga informasi yang lebih aman baik juga termasuk untuk konsumen. Sekarang ini dapat kita lihat berbagai software sudah dirancang dengan ramah pengguna, sehingga para pelanggan yang tidak paham terkait teknologi pun bisa dengan mudah memanfaatkannya. 3. Meningkatkan proses komunikasi Teknologi dalam hal ini akan sangat membantu bagi para pengusaha kecil dalam meningkatkan proses komunikasi mereka. Misalnya saja, perangkat canggih yang paling banyak digunakan adalah via Email, SMS, Whatsapp, Instagram, twitter, line, aplikasi dan masih banyak lagi yang lainnya. Perangkat yang disebutkan ini dapat meningkatkan komunikasi kepada semakin banyak konsumen dengan waktu yang relatif singkat. Dengan menggunakan metode komunikasi berteknologi baru ini akan memungkinkan perusahaan dalam hal memenuhi pasar ekonomi dengan mengirim pesan mereka. Perusahaan juga akan dengan mudah menerima lebih banyak respon atau umpan balik dari komunikasi elektronik ini. Terciptanya komunikasi yang baik juga tidak hanya bagi konsumen juga antar para karyawan atau pekerja. 4. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan Penggunaan teknologi seperti komputer, laptop dan perangkat lunak bisnis umumnya dapat mempermudah karyawan dalam memproses lebih banyak informasi daripada dilakukan dengan metode manual. Dengan demikian, pemilik bisnis dapat mengurangi jumlah tenaga manusia dalam menjalankan fungsi bisnis. Sehingga pengeluaran perusahaan pun akan lebih kecil bukan? Selain itu, pengusaha juga bisa melakukan perkembangan yang bagus seperti memperluas operasi dengan bantuan teknologi. Hal ini akan lebih efektif dibandingkan apabila Anda selaku pemilik bisnis menggunakan karyawan saja, sebab sebagaimana yang kita ketahui teknologi akan memberikan manfaat berupa hasil produksi yang akan lebih baik. 5. Memperluas pasar Teknologi memungkinkan usaha yang masih kecil untuk mencapai pencapaian baru berupa pasar ekonomi baru. Daripada hanya menjual jasa atau barang di ruang lingkup konsumen lokal saja, dengan teknologi usaha kecil bisa menjangkau sampai pasar regional, nasional bahkan international. Cara yang paling umum digunakan dalam memperluas pasar adalah penggunaan situs web ritel. Situs web mempunyai banyak keunggulan, mulai dari dapat diakses nonstop selama 24 jam, hal ini memudahkan konsumen untuk membeli barang atau jasa kapan dan dimana saja. Selain itu, dari segi iklan yang ditampilkan akan membantu dalam memperkenalkan produk melalui iklan web dan spanduk yang ditempatkan. 6. Munculnya profesi baru Tidak banyak disadari oleh para pelaku usaha bahwa sebenarnya teknologi banyak menciptakan profesi atau bisnis baru. Jika Anda pernah mendengar istilah data scientist, digital marketing, content creator, influenzer dan masih banyak lagi yang lagi yang lainnya. Sebelum teknologi berkembang pesat seperti sekarang, bidang pekerjaan ini sangat jarang ditemui. 7. Standar baru untuk calon pekerja Tahukah Anda? Sekarang ini, hampir di semua perusahaan mengharapkan para karyawan atau pekerjanya memiliki pemahaman dasar akan teknologi. Mulai dari mengenal sistem yang paling dasar yakni pengoperasian komputer sampai dengan penggunaan berbagai perangkat lunak untuk mengelola data. Para pekerja dituntut untuk tahu bahkan harus terampil dalam berbagai bidang yang umumnya ada kaitannya dengan teknologi. Meskipun kemungkinan pekerjaannya tidak bekerja di bidang teknologi tapi proses operasionalnya memanfaatkan teknologi. 8. Meningkatnya permintaan tenaga kerja IT Dengan semakin banyaknya perusahaan teknologi berbasis digital, maka semakin banyak pula perusahaan yang mengadopsi teknologi digital, dan meningkatkan permintaan akan pekerja dibidang ahli IT. Ahli IT pun semakin beragam tidak hanya dikenal sebagai programmer, tetapi dengan profesi yang berkembang sesuai fokusnya masing masing. 9. Memunculkan peluang usaha baru Teknologi telah membuat banyak situs ecommerce bermunculan, jangkauan sosial media yang semakin luas, kemudahan dalam mengakses internet dan masih banyak lagi. Dengan berbagai kemudahan ini tentu saja dengan modal kecil saja suatu usaha bisa terbentuk. Ada yang bahkan tidak memerlukan modal, hanya dengan perangkat seluler sudah bisa berkreasi sebagai seorang wirausaha. 10. Kecerdasan buatan Sekarang sudah bisa kita amati bahwa tenaga kerja manusia sudah banyak digantikan oleh mesin berteknologi canggih. Dengan kata lain teknologi ini diciptakan dengan kecerdasan buatan yang bisa membantu pekerjaan bisnis lebih mudah dan cepat. Tidak menutup kemungkinan bahwa kedepannya robotik dapat menggantikan pihak sebagai pengambil keputusan. Demikianlah informasi terbaru yang dibahas secara lengkap terkait dampak yang timbulkan dari perkembangan teknologi dalam bidang usaha dan bisnis dijaman sekarang. Tidak hanya dalam bisnis, pengaruh teknologi telah mempengaruhi banyak sektor. Ikuti perkembangan seputar informasi teknologi canggih terbaru Anda selaku pembisnis atau pengusaha, dituntut untuk update dalam informasi bisnis dan teknologi supaya tidak dikatakan ketinggalan jaman. Namun, Anda juga perlu selektif dalam memilih teknologi seperti apa yang akan Anda terapkan di dalam menjalankan bisnis. Kemajuan teknologi diharapkan dapat bermanfaat apabila digunakan dengan bijak. Semoga bermanfaat. Situsweb ritel adalah cara paling umum bagi bisnis kecil untuk menjual produk di beberapa pasar ekonomi yang berbeda. Selain itu, periklanan atau advertising bermain besar dalam hal meningkatkan awareness konsumen yang lebih luas. Integrasi Perkembangan teknologi perusahaan memungkinkan manajer untuk mengintegrasikan tiap fungsi divisi.

- Platform e-commerce jadi salah satu contoh produk hasil perkembangan teknologi bisnis ritel. Lantaran, dari yang tadinya produk dijual secara online, kini bisa dibeli secara online. Tapi tahukah kamu bahwa hal ini juga tidak lepas dari terjadinya industri yaitu kegiatan industri yang sudah terdigitalisasi sedemikian rupa sehingga era ini juga disebut sebagai era digital. Lantas, bagaimana perkembangan teknologi bisnis dari masa ke masa? Mengutip Ruang Guru, Kamis 11/11/2021, perkembangan teknologi bisnis ritel dimulai pada abad ke-18. Tidak lepas dari pengaruh ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Baca Juga Fuji Rela Begadang Buat Menjelajah Toko Online, Belanja Apa Aja Sih Emangnya? Pekerjaan-pekerjaan terkait produksi yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia, kemudian mulai digantikan dengan tenaga mesin uap. Industri pada masa itu dikenal juga dengan sebutan Industri Ditemukannya mesin uap pada Industri membuat perusahaan lebih berfokus pada kegiatan produksi barang. Ini karena kegiatan produksi barang yang tadinya hanya mengandalkan tenaga manusia mulai digantikan oleh mesin-mesin uap, sehingga dapat diproduksi dengan lebih mudah dan secara massal. Selanjutnya, tahap Indutri saat produksi produk sudah menggunakan listrik, dan ditemukannya pesawat, mobil, dan telepon. Lalu berlanjut ke Industri dengan otomatisasi yang terintegrasi komputer di abad ke-20. Di industri inilah mulai ditemuaknnya teknologi digital dan internet, termasuk kehadiran uang digital. Lalu ada industri yang mulai menggunakan komputer pintar, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetik, serta neuroteknologi yang semuanya ditunjang dengan teknologi Artificial Intelligence AI. Baca Juga Cara Mendapatkan Flash Sale Shopee 1 Rupiah, Sudah Coba?

Salahsatu hasil perkembangan teknologi adalah munculnya mata uang virtual, seperti Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin, yang mempengaruhi pola pikir pelaku ekonomi, baik di level mikro (rumah tangga), industri, maupun negara. Tulisan ini akan mengulas pengaruh perkembangan cryptocurrencies pada perekonomian.
Bagi kamu yang suka berbelanja online, mungkin sudah menjadi kebiasaan untuk membuka aplikasi e-commerce pagi-pagi atau bahkan tengah malam untuk memeriksa berbagai produk yang tersedia. Bahkan, ketika ada promo diskon di tanggal tertentu, mungkin akan menunggu untuk mengikuti penjualan kilat yang diadakan. Terkadang, sepertinya lebih sering membuka aplikasi e-commerce daripada membuka buku pelajaran. Tahukah kamu bahwa keberadaan e-commerce yang semakin marak saat ini merupakan hasil dari perkembangan teknologi bisnis ritel? Sebelumnya, bisnis ritel hanya dilakukan secara langsung melalui pertemuan antara pembeli dan penjual di toko-toko offline. Nggak ada tuh, yang namanya belanja tinggal klik-klik doang, eh, nggak lama kemudian terdengar suara… “Pakeet..!!” Setelah mendengar suara itu, kamu dengan cepat bangkit dari tempat tidur dan berlari ke depan pintu rumah. Beberapa detik kemudian, kamu tersenyum bahagia sambil memegang kotak paket yang baru saja diterima. Kemudian, kurir yang mengirimkan paket akan mengambil foto kamu bersama kotak paket sebagai bukti bahwa paket sudah diterima dengan baik. Industri Ilustrasi Industri kamu ketahui, bahwa belanja online melalui e-commerce mulai marak terjadi pada era Industri Di era ini, kegiatan industri telah terdigitalisasi secara menyeluruh sehingga sering disebut sebagai era digital. Dalam era Industri akses internet dan perangkat digital telah tersebar luas dan dimiliki oleh hampir semua kalangan. Hal ini menyebabkan kegiatan belanja online melalui e-commerce semakin populer dan diminati oleh banyak orang. Belanja online melalui e-commerce kini menjadi hobi baru bagi berbagai kalangan, mulai dari remaja yang gemar nongkrong di café, ibu-ibu pecinta drama Korea, hingga bapak-bapak pensiunan yang senang menikmati kopi sambil membaca koran di teras rumah. Di masa lalu, kegiatan jual-beli dan perindustrian masih belum berkembang seperti sekarang. Untuk lebih memahami, mari kita bahas secara rinci perkembangan teknologi bisnis ritel yang telah terjadi. Perkembangan Teknologi Ilustrasi Perkembangan Teknologi. Perkembangan teknologi bisnis ritel dimulai sejak abad ke-18 ketika mesin uap ditemukan oleh James Watt. Kemudian, teknologi mesin uap ini dimanfaatkan oleh industri untuk mendukung kegiatan produksi. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia digantikan oleh mesin uap. Era ini dikenal sebagai Industri Ketika mesin uap ditemukan pada masa Industri perusahaan mulai memusatkan perhatiannya pada kegiatan produksi barang. Hal ini disebabkan karena mesin uap dapat menggantikan peran tenaga manusia dalam proses produksi, sehingga produksi barang dapat dilakukan secara lebih mudah dan dalam jumlah yang lebih besar. Pada perkembangan selanjutnya setelah Industri mesin-mesin uap mulai ditinggalkan dan digantikan oleh mesin-mesin yang menggunakan tenaga listrik. Perubahan ini terjadi pada abad ke-19. Pada abad ke-19, mesin-mesin bertenaga listrik mulai menggantikan mesin uap dalam proses produksi dan perakitan. Industri pada masa ini dikenal sebagai Industri Selain itu, terdapat pula pengembangan teknologi seperti pesawat telepon, mobil, dan pesawat terbang. Namun, perkembangan industri ini berakhir dengan munculnya Industri pada abad ke-20. Industri dicirikan oleh adopsi sistem otomatisasi yang terintegrasi dengan teknologi komputer. Perkembangan teknologi digital dan internet menjadi ciri khas dari industri ini, sehingga teknologi ini mulai digunakan untuk mendukung kegiatan selain perindustrian, seperti komunikasi. Industri merupakan pengembangan dari Industri yang ditandai dengan adanya pengembangan teknologi Artificial Intelligence AI yang mendukung berbagai macam teknologi seperti komputer pintar, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetik, serta neuroteknologi. Semua teknologi ini mendukung kegiatan industri secara lebih canggih dan efisien. Perkembangan Marketing Ilustrasi Perkembangan Digital Marketing. Dalam sejarahnya, kegiatan pemasaran pada bisnis ritel mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi. Dimulai dari Marketing hingga saat ini telah berkembang hingga mencapai Marketing Marketing adalah periode di mana kegiatan pemasaran masih terfokus pada produksi barang, atau dikenal dengan istilah Product Centric. Perusahaan berusaha memproduksi sebanyak mungkin barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada Marketing kegiatan pemasaran mulai bergeser fokus dari produksi barang menjadi orientasi pada kebutuhan konsumen atau Customer Centric. Konsumen dianggap sebagai raja yang harus dilayani dan memenuhi kebutuhannya sesuai dengan keinginannya. Kemudian, kegiatan marketing berkembang lagi menjadi Marketing yang menitikberatkan pada pendekatan humanis terhadap konsumen. Pada Marketing perusahaan mengedepankan nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat, dan menganggap konsumen sebagai individu yang memiliki peran penting dalam menciptakan kebaikan bersama. Pada Marketing konsumen tidak hanya dilihat sebagai pembeli produk, tetapi juga sebagai individu yang memiliki kebutuhan, keinginan, dan harapan terhadap produk yang dijual oleh perusahaan. Marketing membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dengan lebih detail. Proses pendekatan yang dilakukan bertujuan agar perusahaan dapat memperoleh ide-ide baru untuk produk dan masukan untuk memperbaiki produk yang sudah ada. Marketing merupakan evolusi terbaru dalam kegiatan pemasaran yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Marketing yang lebih fokus pada pendekatan kepada konsumen. Namun, pada Marketing pendekatan tersebut dilakukan secara lebih ekstensif dengan mengkombinasikan interaksi secara offline dan online. Selain itu, perusahaan juga menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi konsumen melalui interaksi antara mesin dan mesin Machine to Machine atau antara manusia dan manusia Human to Human. Perubahan Perilaku Konsumen Perubahan Perilaku Konsumen. Perkembangan teknologi dalam bisnis ritel telah mengubah perilaku konsumen dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian secara online. Apa sebenarnya penyebab di balik perubahan perilaku konsumen ini? Ketika konsumen berbelanja secara online, pengalaman belanja yang diperoleh dapat membuat konsumen ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi. Dengan berbelanja secara online, konsumen tidak perlu keluar rumah dan tetap dapat melihat barang yang hendak dibeli karena toko-toko online menyediakan foto atau video barang sebagai gambaran bagi konsumen. Beberapa platform belanja online juga telah memperkenalkan teknologi augmented reality, yaitu teknologi yang menggabungkan objek maya dua atau tiga dimensi ke dalam lingkungan tiga dimensi nyata dan menampilkan objek tersebut dalam waktu nyata. Teknologi ini memungkinkan kita merasa seolah-olah berinteraksi langsung dengan objek maya tersebut. Meskipun menjadi populer pada era Industri belanja online memiliki kekurangan. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah barang yang diterima oleh konsumen tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasi. Setiap hal di dunia ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk ketika kita memilih untuk berbelanja secara online atau offline. Kita tidak dapat memilih mana yang lebih baik, tetapi kita hanya bisa memilih mana yang memiliki konsekuensi yang lebih mudah ditanggung. Teknologi bisnis ritel akan terus berkembang ke depannya dan menghasilkan inovasi baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemajuan bisnis ritel. Jangan heran jika di masa depan akan muncul inovasi baru yang bisa diterapkan dalam teknologi bisnis ritel. Apakah Kamu memiliki ide inovatif terkait bisnis ritel? Jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar. Bagi siswa kelas 12 jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran BDP di SMK, penting untuk mempelajari materi tentang perkembangan teknologi bisnis ritel yang telah kita bahas. Referensi. Suara, Diakses pada 23 Maret, 2023. Scribd, Diakses pada 23 Maret, 2023. Intel, Diakses pada 23 Maret, 2023.
1 Kurangi Gesekan. Produk di era digital harus mudah didapat dan juga mudah dikembalikan. Keberhasilan organisasi seperti Amazon dan Wayfair menunjukkan pentingnya hal ini dengan jelas. Demikian pula, harga perlu menjadi pertimbangan untuk bisnis, seperti yang ditunjukkan oleh perusahaan seperti Uber dan Airbnb.
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free STRATEGI BISNIS RETAIL DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI ERA DIGITAL OKTA AMELIA HERMAYANTI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA FEBRUARI 2023 TUJUAN Artikel ini ditulis bertujuan untuk memahami tentang bisnis retail dan sejarah perkembangan teknologi bisnis pada industri retail serta strategi bisnis yang digunakan dalam menghadapi perubahan dan perkembangan teknologi bisnis di era digital. Sumber Pengertian Bisnis Retail Retail adalah istilah umum dalam ekonomi dan perdagangan. Istilah retail biasanya digunakan untuk retailer atau penjualan eceran. Retail adalah penjualan barang dalam jumlah kecil kepada konsumen akhir. Dengan kata lain, retail terkait atau melibatkan penjualan eceran barang. Secara sederhana, retail adalah ketika bisnis menjual produk atau layanan kepada konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi sendiri. Dari segi bisnis, pengertian retailing adalah usaha memasarkan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen, baik dalam bentuk penjualan eceran maupun satuan, guna memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah tangga. Oleh karena itu, barang yang mereka beli tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Sejarah Perkembangan Teknologi Bisnis Retail Perkembangan teknologi bisnis retail muncul pada abad ke-18, yang tidak lepas dari pengaruh pertemuan mesin uap James Watt. Pekerjaan yang berkaitan dengan penciptaan yang mulanya menggunakan tenaga manusia, kemudian mulai digantikan oleh tenaga mesin uap. Istilah Industri juga muncul di industri saat itu. Munculnya industri mesin uap industri membuat industri lebih fokus pada aktivitas penciptaan benda. Pasalnya, aktivitas yang sebelumnya hanya mengandalkan tenaga manusia untuk membuat benda mulai tergantikan oleh mesin uap yang membuatnya lebih mudah dan diproduksi secara massal. Juga pada era Industri ketika listrik digunakan untuk membuat produk, munculnya pesawat terbang, mobil, dan telepon. Kemudian berlanjut ke Industri dengan otomatisasi terintegrasi komputer di abad ke-20. Dari Industri inilah penemuan teknologi digital dan internet dimulai, termasuk munculnya mata uang digital. Selanjutnya, terdapat industri yang mulai memakai komputer pintar, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetik, dan neuroteknologi yang seluruhnya terbantu dengan teknologi Artificial IntelligenceAI. Tantangan Besar Yang Dihadapi Industri Retail Tantangan yang sedang berlangsung di industri retail telah memaksa para pebisnis melipatgandakan upaya mereka untuk bertahan hidup. Itu tidak berarti retail akan punah. Namun, perkembangan dunia digital dan berbagai kemudahan yang diberikannya perlahan menekan kelangsungan toko mereka. Berikut adalah tantangan yang dihadapi industri retail saat ini 1. Perubahan Tren Belanja Bisnis retail yang lebih mengandalkan brick-and-mortar store atau toko fisik kini mengalami tekanan yang semakin meningkat seiring perubahan tren belanja yang beralih ke dunia online. Pertumbuhan berkelanjutan dalam transaksi digital memudahkan konsumen untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan satu handphone dan satu kuota internet, konsumen dapat menemukan berbagai kebutuhan seperti sandang, pangan, dan perumahan. Tidak perlu jauh-jauh ke toko, menyita waktu, tenaga dan biaya transportasi. Selain kemudahan yang ditawarkan belanja online, produknya pun bervariasi dan harganya lebih bersaing. Tak heran jika perubahan tren belanja ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri retail. 2. Penurunan Konsumsi dalam Industri Retail Tantangan lain yang dihadapi industri retail adalah penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat yang turun tajam. Data tahun 2017 menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat turun sekitar 10-12%. Penurunan ini terus berlanjut hingga tahun 2019. Penurunan ini dapat terjadi karena sejumlah alasan. Pergeseran ke dunia online adalah salah satunya. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah mempengaruhi harga jual komoditas, yang juga membuat banyak konsumen ragu. Faktor lainnya adalah suku bunga kredit yang semakin mahal dan turunnya harga komoditas untuk budidaya. Oleh karena itu, beberapa industri retail harus menghemat listrik, membatasi barang, dan memilih dengan hati-hati. 3. Mempertahankan Loyalitas Konsumen Pengusaha retail percaya bahwa menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas konsumen di era digital lebih sulit dibandingkan era tradisional. Lagi-lagi karena kebutuhan hidup bertebaran di berbagai toko online atau e-commerce, jadi banyak ragamnya dan harga yang lebih murah. Konsumen saat ini memiliki banyak pilihan. Jadi, ketika satu toko tidak menawarkan apa yang diinginkan dan dengan harga tertentu, masih ada banyak pilihan lain. Selain itu, metode pemasaran yang sama di industri retail setiap tahunnya juga menjadi salah satu alasannya. Industri retail sering menarik konsumen dengan menawarkan promosi dan penawaran khusus. Dan ini telah dilakukan oleh toko online, bahkan jauh lebih baik. 4. Pemenuhan Keinginan Konsumen Yang dibutuhkan pengusaha sekarang adalah produk yang siap untuk perdagangan kontekstual. Ini adalah istilah untuk proses produksi dengan mengamati, memantau, dan mengumpulkan apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana mereka melakukannya secara digital. Hal ini diterapkan agar para pengusaha retail dapat menciptakan solusi cepat agar produk dapat ditawarkan dengan segera dan dalam skala yang lebih personal. Banyak merek global telah mengadopsi proses komunikasi pribadi dan pemahaman yang sangat rinci tentang perjalanan pelanggan. Mereka bahkan menciptakan pedagang digital untuk produk mereka. Perubahan ini merupakan tantangan yang harus dihadapi pengusaha ritel. Dimana penyesuaian harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 5. Kompetisi Harga dalam Industri Retail Persaingan harga yang terjadi saat ini sudah di luar batas kewajaran. Banyak pedagang menjual produk mereka dengan harga yang sangat rendah untuk mendapatkan keuntungan. Dan ini tidak hanya terjadi secara online, tetapi juga menyebar secara offline. Dan jika ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin yang lemah memangsa yang kuat. Siapa saja yang memiliki modal cukup besar dialah pemenangnya. Jika telah mencapai tingkat yang ekstrim, maka tidak ada lagi keuntungan yang didapat. Pendapatan dari konsumen cukup untuk menutupi biayal operasional saja. 6. Komunikasi Internal Pengecer masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan komunikasi internal. Dengan banyaknya departemen, komunikasi yang tidak efisien tentu menjadi kendala. Ritel juga merupakan industri dengan perputaran karyawan yang relatif tinggi. Kami membutuhkan pemimpin yang dapat meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi melalui pelatihan dan tunjangan. 7. Komunikasi Internal Tantangan dalam bisnis tidak hanya disebabkan oleh faktor eksternal, tetapi juga oleh internal perusahaan. Dengan banyaknya departemen yang terlibat, komunikasi yang tidak efektif menjadi batu sandungan yang nyata. Selain itu, retail merupakan industri kepegawaian yang cukup tinggi. Pada saat yang sama, pergantian karyawan bukan hanya soal biaya dan tenaga. Upaya peningkatan kinerja juga harus lebih besar. Dibutuhkan seorang manajer yang dapat meningkatkan partisipasi karyawan di perusahaan melalui pelatihan dan kesejahteraan agar para pekerja tetap bertahan di perusahaan. Strategi Bisnis Retail dalam Menghadapi Tantangan Perkembangan Teknologi Bisnis 1. Mengikuti Permintaan Konsumen yang Berubah-ubah Preferensi konsumen akan berubah setiap saat, terkadang bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan. Retailer harus dapat menyesuaikan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selain musim dan tren, banyak faktor lain yang memengaruhi permintaan konsumen, seperti kondisi ekonomi, periklanan dan persaingan di sektor retail. Retailer harus selalu mempertimbangkan banyak faktor ini untuk memperkirakan permintaan secara akurat. 2. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Pengalaman pelanggan yang baik adalah pendorong utama loyalitas pelanggan terhadap brand. Retailer sering membuat kesalahan dengan membuang pelanggan lama dan percaya bahwa mereka dapat dengan mudah diganti dengan yang baru. Pola pikir ini dapat mempersulit bisnis untuk bertahan lama. Promosi dan penawaran khusus terus menjadi praktik terbaik bagi pebisnis retail untuk memberikan pengalaman pelanggan yang baik. Namun, kunci utamanya adalah kustomisasi. Untuk mempertahankan pelanggan, retailer perlu menghubungi mereka secara pribadi, misalnya dengan mengirimi mereka pesan teks dan email yang disesuaikan dengan preferensi mereka dan kebutuhan. 3. Mengelola Komunikasi Internal Perusahaan Bisnis retail cukup kompleks dan mengelola komunikasi internal bukanlah tugas yang mudah. Tantangan ini sangat sulit bagi perusahaan retail besar dengan banyak divisi. Komunikasi yang tidak efektif antar departemen dapat menghambat kelancaran toko retaill. Perusahaan retail harus memiliki sistem untuk mengefisienkan proses komunikasi internal. 4. Meningkatkan Kinerja Staf Retail merupakan salah satu industri dengan tingkat pergantian karyawan yang tinggi. Oleh karena itu, meningkatkan produktivitas karyawan merupakan salah satu tantangan terbesar dalam bisnis retail. Mengganti pekerja lama dengan yang baru membutuhkan banyak tenaga dan biaya. Solusi untuk tantangan ini adalah meningkatkan keterlibatan karyawan dalam organisasi. Sebagai seorang manajer harus dapat memberikan contoh yang baik bagi karyawannya. Memberikan pelatihan secara berkala untuk mengasah keterampilan mereka. 5. Berpacu Pada Era Digital Perilaku konsumen berubah dengan sangat cepat. Saat ini, dengan semakin berkembangnya e-commerce, konsumen memiliki lebih banyak pilihan sebelum melakukan keputusan pembelian. Sementara kehadiran e-commerce berdampak pada perubahan perilaku konsumen, penelitian menunjukkan bahwa konsumen masih bersedia membeli sebagian besar produk di toko fisik. Mereka biasanya menggunakan internet untuk mencari informasi produk dan membandingkan harga, tetapi tetap membeli secara offline. Rupanya, pertumbuhan e-commerce tidak dilihat sebagai ancaman perdagangan, melainkan sebagai peluang. Retailer dapat menghubungkan aktivitas online dan offline. Tingkat penjualan retailer yang memiliki website lebih tinggi dibandingkan dengan retailer yang tidak memiliki website. Omnichannel marketing dapat membantu bisnis menjangkau pelanggan yang lebih luas. Memudahkan konsumen untuk mencari informasi dan memesan produk melalui e-commerce, serta mempromosikan produk di mesin pencarian dan media sosial. Teknologi Omnichannel untuk Mengoptimalkan Bisnis Retail Munculnya berbagai platform online telah menyebabkan perkembangan retail yang pesat. Untuk dapat beradaptasi dengan evolusi tersebut dan bertahan di tengah ketatnya persaingan, retailer harus mampu membangun strategi omnichannel agar bisnis online dan offline terintegrasi dan tidak terpisah. Retailer harus dapat menawarkan pengalaman belanja yang lancar dan bebas repot kepada konsumen. Berkat solusi omnichannel, retailer dapat mengelola titik penjualan tetap dan berbagai platform penjualan online. Hasilnya, jangkauan bisnis lebih besar, aliran pendapatan diperluas, dan pelanggan lebih bahagia. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh bisnis retail online dari teknologi omnichannel 1. Mengintegrasikan Berbagai Channel Berkat strategi omnichannel, sangat mungkin untuk mengintegrasikan channel penjualan yang berbeda. Ini memungkinkan penjual untuk mengelola dan memantau penjualan di berbagai platform dari satu channel. Ini memudahkan dalam melacak total penjualan, melacak inventaris, dan melakukan analitik. Penjual dapat menjalankan bisnis lebih mudah, lebih efisien dan produktif. 2. Data yang Lebih Komprehensif Dengan banyaknya platform penjualan, ini berarti ada banyak data yang dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk lebih memahami pelanggan. Semakin banyak informasi yang dikumpulkan, semakin mudah untuk memahami pelanggan, mulai dari demografi, perilaku, kebiasaan, dan preferensi mereka. Berkat teknologi omnichannel, penjual mendapatkan data yang lebih lengkap karena dapat mengakses dan membandingkan data antar platform penjualan. Selain itu, dapat menawarkan pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan. Misalnya, data tersebut memungkinkan untuk memahami preferensi pelanggan sehingga dapat membuat rekomendasi berdasarkan preferensi mereka di masa mendatang. 3. Membuat Strategi untuk Audiens yang Spesifik Analisis sederhana atas data konsumen dan transaksi memudahkan untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk setiap khalayak. Misalnya, untuk pelanggan yang sering membeli satu jenis produk, bisa diberikan kupon diskon untuk produk yang lebih berkualitas dengan margin keuntungan yang lebih tinggi. Ini akan menunjukkan performa perusahaan yang bagus. 4. Meningkatkan Produktivitas Dengan solusi omnichannel, dapat mengelola bisnis dengan lebih efisien. Jika sebelumnya harus memantau dan mengelola transaksi di setiap platform penjualan secara terpisah, berkat teknologi omni-channel dapat mengelolanya dalam satu saluran sehingga meningkatkan efisiensi. Selain itu, dapat melayani konsumen dengan lebih efisien tanpa membuang waktu penjual maupun waktu pelanggan. 5. Mendorong Traffic dan Penjualan Dari sisi konsumen, teknologi omnichannel memudahkan konsumen untuk membeli barang dalam satu tempat yang nyaman. Konsumen memiliki berbagai pilihan dan kesempatan untuk mengakses dan membeli barang. Dari perspektif bisnis, teknologi omnichannel memudahkan untuk mengecek ketersediaan stok dan mengakses informasi tentang platform belanja dan produk yang dihargai konsumen. Dengan data yang up-to-date dan kemudahan penggunaan, tingkat penjualan bisa meningkat. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa konsumen yang berbelanja di beberapa saluran menghabiskan 15-30% lebih banyak daripada mereka yang berbelanja melalui satu platform atau multichannel. Selain itu, penelitian dari Google dan sejumlah lembaga penelitian lainnya menunjukkan bahwa 75% konsumen cenderung mengunjungi toko saat mereka menemukan informasi online di web. Berkat solusi omnichannel, tidak hanya dapat meningkatkan penjualan di platform online, tetapi juga meningkatkan jumlah pengunjung ke toko fisik, sehingga dapat meningkatkan keuntungan. 6. Memberikan Pengalaman yang Lebih Menyenangkan Bagi Konsumen Pada dasarnya, solusi omnichannel dibuat sebagai saluran penjualan yang berfokus pada pengalaman konsumen. Dengan kata lain, teknologi omnichannel dirancang untuk membantu menghadirkan pengalaman pelanggan terbaik. Konsumen saat ini memiliki ekspektasi yang tinggi dalam hal berbelanja. Mereka ingin dapat menemukan produk yang ingin mereka beli melalui saluran belanja favorit mereka. Dengan omnichannel, konsumen dapat mulai membeli barang melalui satu platform dan membayar di platform lainnya. Alasannya, perusahaan retail perlu membuat beberapa saluran distribusi, menyatukan pengalaman belanja konsumen, mengintegrasikan kehadiran online dan offline, sambil memberikan pengalaman yang dipersonalisasi kepada konsumen. Artinya jika berjualan di jejaring sosial, situs penjualan online dan marketplace atau toko fisik, harus bisa mengintegrasikan sistem dan data ini secara keseluruhan. Untuk memfasilitasinya, dapat memanfaatkan teknologi yang menawarkan solusi omnichannel seperti ICUBE dan SWIFT, yang memungkinkan untuk mengelola semua saluran penjualan dalam satu ekosistem. Hasil bisnis dan hubungan pelanggan dapat dioptimalkan sesuai dengan itu. Pentingnya Implementasi Customer Experience Menghadapi perkembangan teknologi saat ini dan digitalisasi Industri peran Customer Experience CX dalam perusahaan menjadi sangat penting. Ini semua karena perubahan perilaku konsumen dan paradigma produk sentris yang lebih mengutamakan kepuasan pelanggan. Menerapkan pengalaman pelanggan di Industri menjanjikan untuk terhubung dengan konsumen dan membawa nilai positif bagi pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Bahkan, perusahaan-perusahaan terkemuka di era Industri memahami bahwa mempertahankan customer membutuhkan customer experience CX yang konsisten dan menginspirasi. Alasannya karena "Pelanggan adalah Prioritas Utama". Cara membangun implementasi Customer Experience CX yang baik 1. Menentukan Experience Langkah pertama adalah mengidentifikasi pengalaman yang ingin dibuat. Pengalaman tersebut tentunya harus diselaraskan dengan konsep bisnis yang dijalankan. Meskipun setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda, mereka seringkali memiliki ekspektasi yang sama saat menggunakan suatu produk. Misal produk yang dijual adalah es krim, dan pengalaman yang tercipta pelanggan menyukai rasa dingin es krim, tetapi harus menggunakan susu murni yang tetap sehat. Selain itu, akan lebih menyenangkan jika ada pilihan rasa, seperti es krim buah. Ini akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan yang mengkonsumsinya. 2. Melakukan Inovasi Penting untuk menjadi inovatif. Inovasi adalah sumber peningkatan layanan untuk melengkapi produk/layanan yang sudah ada. Memberikan umpan balik atau saran kepada pelanggan tentang ide-ide terbaru dalam pengembangan inovasi. Contohnya jika kita memiliki usaha kue ulang tahun, kita bisa berinovasi dengan membuat kue sesuai dengan keinginan pelanggan yang berulang tahun, seperti kue ulang tahun yang didesain dengan bentuk doraemon, superhero, atau karakter kartun disney lainnya sesuai keinginan pelanggan. Dengan melakukan hal ini dapat membuat banyak permintaan untuk membeli kue, selain pelanggan puas dengan hasilnya, ia menjadi pemasar produk yang mandiri. 3. Tawarkan layanan terbaik Ikuti konsep penerapan CX untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan Anda dan membuat mereka sangat puas dengan penggunaan produk yang dijual Bisnis juga dapat membuat pemasaran satu-ke-satu sebagai bagian dari penerapan pengalaman pelanggan untuk suatu produk jika mereka mau. 4. Melakukan interaksi pelanggan Interaksi pelanggan adalah tentang menentukan seberapa puas pelanggandengan produk/layanan kita Melakukan interaksi yang efektif seperti berkomunikasi dengan pelanggan menggunakan media sosial dan email marketing. Interaksi yang terjadi pasti akan memperkuat hubungan dan memberi mereka pengalaman yang menyenangkan. Tujuannya adalah mempertahankan mereka untuk membeli dan menggunakan produk atau merek. 5. Melakukan penilaian Ini adalah langkah terakhir untuk implementasi pengalaman pelanggan yang lancar dan sukses Kinerja penilaian ini harus menilai efek dari pengalaman pelanggan yang ditetapkan sehingga hasilnya sesuai dengan harapan atau tujuan yang ditetapkan. Jika tidak, cari tahu apa yang perlu diperbaiki Kata kunci untuk memastikan kepuasan pelanggan adalah terus berinovasi, karena selalu inovatif menciptakan pengalaman pelanggan yang sukses untuk bisnis Kesimpulan dan Saran Dengan berkembangnya teknologi digital, industri retail juga terkena dampak perubahan, terutama dalam hal teknologi. Saat ini bisnis retail dapat memanfaatkan teknologi digital berupa aplikasi atau software untuk menganalisis trafik dan karakteristik pelanggan. Menggunakan software retail dapat memberikan informasi yang berguna bagi UKM Indonesia dan pebisnis retail besar untuk mengembangkan bisnis mereka melalui platform analitik, yang mencakup analisis jumlah pelanggan, kebiasaan pelanggan, berapa lama waktu yang dihabiskan pelanggan untuk mencari pembelian, menganalisis lalu lintas pembeli potensial selama waktu tertentu. Software retail memiliki fitur dan aplikasi lengkap yang memungkinkan analisis terperinci. Laporan analitik yang dihasilkan oleh software retail telah meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan industri retail. Retailer di seluruh dunia memahami betapa menguntungkannya mendapatkan wawasan tentang pelanggan dan kebiasaan belanja mereka. Dengan menggunakan software, para retailer memiliki peluang untuk terus mengembangkan bisnisnya dan membedakan diri dari pesaingnya. Software retail juga berkembang dengan kemajuan teknologi. Dengan menggunakan barcode scanner, QR code, paperless invoice, CRM, mereka akan menganalisa data, trend dan tentunya ini akan membuat kinerja operasional menjadi lebih efektif dan efisien. Dan menghasilkan proses end-to-end yang didukung dengan integrasi sistem inventori, gudang, keuangan dan akuntansi, sehingga memudahkan pengusaha retail dalam mengambil keputusan. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Abdulla Obaid. Fam, Soo-Fen. Chuan, Zun Liang. Wahjono, Sentot Imam. Nusa, Najwa Mohd. Hussein, Saleh Ali. 2022. Integration of TQM practices and ERP to enhance innovation culture and innovative work behavior A proposed framework. Journal of Positive School Psychology. Vol. 6, No. 3, 4668-4676. Danarti, Tri. Wahjono, Sentot Imam. Salbiyah, Siti. 2021. Theory of Planned Behavior terhadap Kinerja Mahasiswa dengan Mind Mapping sebagai mediasi. Balance Economic, Business, Management and Accounting Journal. Vol. 18, Januari 2021, Fam, Soo-Fen Fam. Zun-Liang Chuan. Wahjono, Sentot Imam Wahjono. Nur Dalila Zaini. 2022. Fuzzy Analytical Hierarchy Process F-AHP Method in Evaluating E-Wallet Payment System in Malaysia. Mathematical Statistian Engineering Aplication. Vol 71 No 3. 742-749. Fidiana. Kautsar, Irwan Alnarus. Maika, M Ruslianor. 2021. Ekonomi Digital. Penerbit UMSIDA Press Nugroho, Lucky. 2021 Perkembangan Finansial Teknologi di Indonesia. Banda Aceh Penerbit FEB IAIN Lhokseumawe. Marina, Anna. Warsidi. Wahjono, Sentot Imam. Balafif, Sabri. Kurniawati, Tri. 2021. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Rumah Sakit Islam di Jawa Timur memilih Software Aplikasi “Si Aisyah” PLJSIAS UMSurabaya. Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi. Vol. 13 Issue 2. Pp 178-191 Marina, Anna & Wahjono, Sentot Imam. 2017. Business Ethics for Business Sustainability in Muhammadiyah Hospital Evidence from Ponorogo, Indonesia. Journal of Indonesian Economy and Business. Vol 32 No. 3 pp178-189. DOI Marina, Anna & Wahjono, Sentot Imam. 2017. Business Ethics for Business Sustainability in Muhammadiyah Hospital Evidence from Ponorogo, Indonesia. Journal of Indonesian Economy and Business. Vol 32 No. 3 September pp178-189. DOI Link jieb/article/view/17146 Marina, Anna. Wahjono, Sentot Imam. Fahmi, Ezif M. 2014. Tantangan dan Peluang pembentukan bank BUMN Syariah dalam menyambut Asean Economic Community 2015. Jurnal Balance. Universitas Muhammadiyah Surabaya. Vol. 11, No. 02. pp. 83-91. Link balance/article/view/630/454 Ningrum, Anis Rahmawati. Wahjono, Sentot Imam. Wardhana, Andi. Choidah, Noer. 2021. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Siantar Top, Tbk di Sidoarjo. Isoquant Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. DOI PDF Pakkanna, Mukhaer. Rasulong, Ismail. Akhmad. Wahjono, Sentot Imam. 2020. Microfinance Institutions and Women Empowerement Evidence In The Rural Areas of Tangerang, Indonesia. International Journal of Scientific & Technology Research IJSTR ISSN 2277- 8616, Volume-9 Issue-02. pp. 3994-3999. Rayyani, Wa Ode; Ahmad Abbas, Ahmad; Ayaz; Mohammad; Indrawahyuni; Wahjono, Sentot Imam. 2022. The Magnitude of Market Power between SCBs and SBUs the Root Cause of Stagnancy of the Growth in Islamic Banking Industry and Spin-off Policy as its Solution. IKONOMIKA Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. 71. 97 – 120. Rahayu, Titis, Aufi Nur Masita, Sentot Imam Wahjono, dan Syamsul Hidayat. 2017. Pengendalian Manajemen sebagai Alat Penilaian Kinerja di Unit Pembiayaan Mikro di Surabaya. Jurnal Balance Vol. XIV No. 1 pp. 87-102. Saleh, Hasan. Wahjono, Sentot Imam. Ismail, Albert Feisal. Aman Othman. Muthu, Kaliamah Marie. 2015. Work-Life Balance WLB Relationship with Employee Satisfaction An Evidence from Malaysia Higher Education Institution. International Journal of Science Commerce and Humanities, Vol. 3 No. 2, pp 50-60. Turban, E., et al., “Information Technology for Management – Making Connections for Strategic Advantage”, edisi kedua, John Wiley & Sons. Inc., 1999. Wahjono, Sentot Imam, Soo-Fen Fam, Mukhaer Pakkanna, Ismail Rasulong, Anna Marina. 2021. Promoting Creators Intentions Measuring of Crowdfunding Performance. International Journal of Business and Society. Vol. 22 No. 3. Pp. 1084-1101. Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Soo Fen, Fam. Hasan, Asriani. 2020. Equity-Based Crowdfunding Project Affect on Social Capital. Advances in Business Research International Journal ABRIJ. 61. 5058. ISSN 2462-1838. Publisher Universiti Teknologi MARA, Malaysia. Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Rasulong, Ismail. Soo Fen, Fam. 2020. Leave management information system using Inside DPS software for efficiency of human resources management. Kinetik Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control. Vol. 5, Publisher Universitas Muhammadiyah Malang. Wahjono, Sentot Imam. Anna Marina, Tri Kurniawati. 2020. Crowdfunding untuk Danai UKM Fam, Soo-Fen. Soo, Jia Hui. Wahjono, Sentot Imam. 2017. Online Job Search Among Millennial Student in Malaysia. Jurnal Dinamika Manajemen JDM. 81. 1-10. DOI artikel_nju/jdm/10406dan Bisnis Start-Up. Banda Aceh Unsyiah Press. Wahjono, Sentot Imam. Anna Marina, 2016 Crowdfunding, Penerbit Lambert Publisher, Germany. Wahjono, Marina, A., Bachok, & Mochklas, M. 2017. The Importance of MPIS on RK for further ITS implementation in Malaysia. International Journal of Advanced and Applied Sciences IJAAS, Volume 4, Issue 9, pp. 53 – 60. Wahjono, Sentot Imam. 2017. Crowdfunding and a better world. The World Financial Review. EBR Media Ltd. Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Widayat. 2016. Critical Analysis of Crowdfunding to Finance SMEs in Muslim Countries. Jurnal Balance Vol. XIII No. 2 pp. 1-13. Wahjono, Marina, A., Perumal, S. D. A/P., & Wardhana, A. 2016. The Impact of Performance Appraisal on Job Satisfaction with Quality of Supervisor-Employee as a Moderating variable at State Owned Company. International Journal of Advanced Scientific Research & Development IJASRD, 03 04/III, pp. 224 – 237. Wahjono, Marina, Oceano, PM. Fen, Soo Fam. 2018. Readiness of Crowdfunding to Finance Small and Medium-Sized Enterprises in ASEAN. The Social Sciences, Volume 13, Issue 3, pp. 657 – 663. ISSN 1818-5800 print, 1993-6125 online. DOI URL doi= Wahjono, Marina, A., Bachok, & Mochklas, M. 2017. The Importance of MPIS on RK for further ITS implementation in Malaysia. International Journal of Advanced and Applied Sciences IJAAS, Volume 4, Issue 9, pp. 53 – 60. E-ISSN 2313-3724; DOI ISI/WOS. 9/07% Wahjono, Sentot Imam. 2017. Crowdfunding and a better world. The World Financial Review. EBR Media Ltd. Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Widayat. 2016. Critical Analysis of Crowdfunding to Finance SMEs in Muslim Countries. Jurnal Balance Vol. XIII No. 2 pp. 1-13. Link view/1471/1201 Wahjono, Sentot Imam, Fikry, M., Marina, Anna and Anggraeni. 2015. Innovative Funding Solution for Special Projects Crowdfunding. Journal of Economics, Business and Accounting – Ventura. Vol 18, No 2. Pp 65-74. DOI Link php/jebav/article/view/383 Wahjono, Sentot Imam. Wahjoedi. Idrus, Syafei. Nirbito, JG. 2014. Succession Planning as an Economic Education to Improve Family Business Performance in East Java Province of Indonesia. Journal of Asian Scientific Research, Vol. 4 No. 11, pp 649-663. e-ISSN 22231331, p-ISSN 2226-5724. DOI ResearchGate has not been able to resolve any citations for this is an activity to collect small amounts of funds from a large audience via the internet without involving a financing intermediary. This study aims to determine the effect of fundraising, product testing, relationship reliability, and awareness-raising on the performance of the crowdfunding platform as an alternative source of business or business funding. This research was conducted using a quantitative approach, where Google forms were distributed to 267 project proponents, owners, or administrators in ASEAN countries as a sample and 197 sets of questionnaires were returned with complete answers and further analyzed. The data analysis used includes descriptive analysis, Pearson correlation, and multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that all independent variables, namely the creator's intention in the form of fundraising, product testing, relationship reliability, and awareness-raising, have a positive and significant influence on the performance of the crowdfunding platform. This has practical implications that the creator's intention must be a concern for project proponents and fund owners who invest or distribute their funds in addition to paying attention to the business proposal and the reliability of the crowdfunding platform study aims to determine the interest of Islamic hospitals in East Java in choosing the sharia sofware application “SI AISAH” from the Sharia Accounting Information System Service Centre PLJSIAS University of Muhammadiyah Surabaya. This research is a quantitative research using Statistical Package for the Social Sciences Software IBM SPSS version 23. The variables used ini this study are Sharia, User Safety, Prices, and User Friendly. The population in this study were the leader and employees of Islamic hospital in East Java who were involved with the use of this sofware. Sampling using random sampling tehnique, with a total sample of 105 respondents. The results of the analysis show that the factors that influence the decision of Islamic hospitals in East Java to choose the “SI AISAH” software applicatin from PLJSIAS UMSurabaya are Sharia X1, User Safety X2, Prices X3, and User Friendly X4. These four factors influence the decision of Islamic hospitals in East Java in choosing the “SI AISAH” software application only 69,9%, while the remaining 30,1% in influenced by other factor, and the most significants factor is the sharia factor X1.Tri Danarti Sentot Imam WahjonoSiti SalbiyahThis study aims to determine the positive and significant effect of Theory of Planned Behavior on Student Performance directly and the effect of Theory of Planned Behavior on Student Performance through Mind Mapping Mediation. This study uses a descriptive quantitative approach, with a population of two hundred and thirty-six students from Bureau data. Academic, University of Muhammadiyah Surabaya, Faculty of Economics and Business who have passed the introductory business course with Mind Mapping mediation and the samples taken are one hundred forty-two students. The results of this study are that there is a positive and significant influence of Theory of Planned Behavior on the performance of students of the Faculty of Economics and Business, Muhammaiyah University Surabaya through Mind Mapping mediation. Keywords Theory of Planned Behavior; Mind Mapping; Introduction to BusinessABSTRAK Bahasa IndonesiaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan dari Theory of Planned Behavior terhadap Kinerja mahasiswa secara langsung dan pengaruh Theory of Planned Behavior terhadap Kinerja mahasiswa melalui Mediasi Mind Mapping. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan populasi dua ratus tiga puluh enam mahasiswa dari data Biro Akademisi Universitas Muhammadiyah Surabaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah lulus mata kuliah pengantar bisnis dengan mediasi Mind Mapping dan sampel yang diambil sebanyak seratus empat puluh dua mahasiswa. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Theory of Planned Behavior terhadap Kinerja Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surabaya melalui mediasi Mind Mapping. Kata Kunci Theory of Planned Behavior; Mind Mapping; Pengantar BisnisThe purpose of this research is to study the management information system and the benefits of InsideDPS software. The study was designed with an embeded mixed method, namely quantitative-qualitative-quantitative. The questionnaire as a quantitative tool was built based on previous research MSQ, distributed to 250 employees and 198 sets of analyzed multiple linear regression. The questionnaire was distributed 2 times, before and after qualitative research. Interviews, observation and document collection were held with informants for HR managers, IT managers, and selected employees. This study found evidence that MIS InsideDPS software can support HRD performance improvement which is also supported by increased employee satisfaction. The technical implication of the findings of this study is the need for a wider web-based MIS application in the companyThe aim of this research is to determine the social capital that can affect the success rate of the equity-based crowdfunding project and which is the most influential factor towards the success rate of an equity-based crowdfunding project. Hence, the researcher uses the descriptive to design quantitative questionnaires. It consists of the social network, obligation and shared meaning. Thus, three independent variables will be proceeding by distributing questionnaire online. The researcher will use Google Form as one of the tools to distribute a questionnaire and collect back 267 respondents from online. After collect data, only 167 respondents involved in this research. Pearson's correlation and multiple regression use to test the relationship and significant effect between the independent variable and dependent variable. Through the statistic of SPSS, it was found the research objective was achieved when the hypothesis of three-factor for the successfulness of equity-based crowdfunding is optimization of women-based MFIs is important, especially for those which are established and developed in rural communities. Empowerment policy is not solely based on finance and charity. The government is to be urged to encourage simultaneous empowerment. This study aims to illustrate the differences in women empowerment process enabling, empowering, and advocation provisioned by MFIs Women Cooperatives for their female members in the rural coastal/fishery, industrial/residential and agricultural areas. Research using the hybrid method, between quantitative-descriptive and qualitative, was used. Two approaches were used. Welfarism approach was utilized to measure the ability of MFIs in providing the needs of their poorest members, while institutionalism approaches were useful to measure the success rate indicated by the MFI's sustainability. The result showed that the women empowerment process from MFIs to their members in respective areas was implemented strictly. However, each area had its uniqueness and specialty in the empowerment process. That diversity was influenced by social, cultural, demographic and geographic purpose of this study is to discuss the readiness of crowdfunding to finance SME in ASEAN. Crowdfunding is a financing alternative for internet-based businesses. This study analyzes the current condition of the five ASEAN countries, namely Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand and Vietnam. The analysis was conducted in two aspects of readiness crowdfunding as SME financing in terms of entrepreneurial culture and networked readiness. Analysis of an entrepreneurial culture based on the global report issued by the Global Entrepreneurship Monitor 2016 when an analysis of networked readiness is based on The Global Information Technology Report 2015 issued by the World Economic Forum. The preliminary findings of this study indicate that crowdfunding can be implemented successfully nevertheless not ready to use crowdfunding as an alternative business financing, especially for study is to identify the relationship between work-life balance and employees' satisfaction at one of the Malaysia Higher Education Institutions HEIs. The work-life balance elements or the independent variables consists of flexible working schedule, pay for time not worked, security and health benefits, family-friendly policies and employee wellness program. Firstly, researcher will identify whether work life balance elements partially in relation with employee satisfaction. Second, the study will identify whether work life balance in simultaneously in relation with employee satisfaction. Thirdly, the scope is to recognize either family-friendly policy in relation with work life balance and employee satisfaction. Based from the findings, all the elements are significantly in relation with employee satisfaction and employee wellness program act as the dominant factor that contribute to work life balance and employee satisfaction. Finally, researcher suggests ways to use work life balance in the organization to enhance employee's aim of this paper is to examine the influence of crowd funding knowledge, application , platform, and project initiator toward successful crowd funding. This study conducted by quantitative approach, data have been collected with web-based questionnaires via direct message and e-mail to 200 successful crowd funding project initiators as a sample and as much 152 sets questionnaire returned by a complete answer and should be analyzed further. Deployment and data collection take 3 month from October to December 2013. This study found evidence that crowd funding knowledge, crowd funding application, crowd funding platform, and project initiator has positive and significant relationship toward the success of crowd funding. The implication from this research is crowd funding can be a source of capital to finance the projects, not just rely on traditional sources of financing just like banking and capital markets. Crowd funding can be innovative funding solution. A B S T R A K Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh pengetahuan, aplikasi, platform, dan proyek inisiator crowd funding terhadap keberhasilan crowd funding. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dengan kuesioner berba-sis web melalui pesan langsung dan e-mail ke 200 pada inisiator proyek crowd funding yang sukses sebagai sampel dan sebanyak 152 kuesioner dikem-balikan dengan jawaban yang lengkap dan selanjutnya dianalisis. Penyebaran dan pengumpulan data dalam waktu 3 bulan mulai Oktober hingga Desember 2013. Ha-silnya menunjukkan bahwa pengetahuan dan aplikasi dan inisiator proyek crowd funding, memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan crowd funding. Implikasi dari penelitian ini adalah crowd funding bisa menjadi sumber modal untuk membiayai proyek-proyek, bukan hanya mengandalkan sumber tradi-sional pembiayaan seperti perbankan dan pasar modal. Crowd funding dapat menjadi solusi pendanaan aim of this paper is to determine the role of succession planning as part of economic education in improving family business performance. Research carried out by using qualitative approach with in-depth interview and outside observation as a technique. The data source is owner of 3 family businesses 6 peoples as key informants and 6 experts as expertise informants. The data were processed using content analysis. The finding of this research is business start-up from own money and saving and from human capital on entrepreneurship that learn from family; succession planning are necessary but not easy; succession planning conduct after family business growth bigger; succession planning can improve family business performance; economic education in family can make succession planning in family business smoothly. The implication of these finding is need for economic education implemented in the family business, besides the necessary expansion of economic education in society, school and formal level with more focus to the family business.
Perkembanganteknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e - commerce , e - procurement , e - customer , e - loyalty , dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

JAKARTA – Pertumbuhan investor ritel pada pasar modal Indonesia merupakan dampak dari kemajuan teknologi serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pertumbuhan investor ritel di Indonesia cukup pesat selama 2 tahun terakhir. Menurut Reza, pertumbuhan positif ini disebabkan oleh semakin terbukanya akses masyarakat ke pasar modal seiring dengan perkembangan teknologi.“Keinginan masyarakat untuk berinvestasi, khususnya ke saham juga jadi semakin besar,” katanya saat dihubungi, Minggu 25/7/2021. Perkembangan teknologi tersebut, kata Reza, juga kian meningkatkan literasi finansial masyarakat tentang pentingnya berinvestasi. Hal tersebut juga ditambah dengan semakin mudahnya investasi pada pasar saham yang dapat dilakukan melalui mengatakan, potensi pertumbuhan investor ritel ke depannya akan positif seiring dengan inovasi-inovasi yang dilakukan otoritas bursa dan pelaku pasar lain untuk semakin memperlebar akses JugaMNC Sekuritas Optimistis Lanjutkan Pertumbuhan Investor Ritel pada Semester II/2021Bos-bos Emiten Tancap Gas Borong Saham, Kode Buat Investor Ritel?“Selain itu, saat ini mulai banyak komunitas-komunitas yang membahas saham sehingga dapat menarik perhatian masyarakat ke level yang lebih dalam,” Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia BEI Hasan Fawzi mengatakan euforia investor di pasar modal sejak seiring dengan efek pandemi yang terjadi sejak tahun lalu masih terus berlanjut di tahun pandemi yang belum usai sehingga pembatasan-pembatasan kegiatan kembali terjadi membuat masyarakat mengalihkan dana konsumsinya ke investasi melalui instrumen pasar modal, termasuk saham.“Retail investornya lebih active sepanjang bulan Juni kemarin. Mungkin karena mereka melihat valuasi market sudah atraktif,” katanya beberapa waktu itu, Data Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI menyebutkan, per akhir Juni 2021 jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 5,60 juta investor dengan 44,82 persen atau 2,51 juta di antaranya adalah investor C-Best atau pasar saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Aprianto Cahyo Nugroho Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

. 212 156 218 485 135 112 33 33

jelaskan pengaruh perkembangan teknologi terhadap bisnis ritel